Sebuah ruangan gelap di mana ia diterangi oleh sejumlah besar layar yang mengambang di udara. Layar itu menampilkan pemain, monster dan situasi di kota.
Terdapat kursi dan layar di depan meja dan juga puluhan orang yang sedang mengetik dengan tangan mereka sambil melihat layar.
Salah satu dari gambar dari layar adalah Akatsuki yang sedang diserang oleh beruang. <Kukuku>, Orang yang melihat itu membuat wajah seperti anak kecil dan mengeluarkan senyum. Tidak ada tanda-tanda dia sedang mengetik dengan tangannya. Pria itu memiliki penampilan seperti pria berumur tiga puluhan.
「Hoy, Urabe」
Wanita yang duduk di sampingnya cemberut sambil memanggil pria yang melihat layar itu. Urabe melihat ke arah wanita itu dengan cemas.
「Jangan hanya melihat layar dan bekerjalah dengan benar」
[Aku tahu. Aku hanya melihatnya sekarang karena aku tidak punya pekerjaan sekarang. Bagaimana denganmu Asakura, bekerjalah dengan baik 」
Urabe mengatakannya dengan wajah tidak senang dan melihat layarnya lagi. Wanita yang disebut Asakura memegang lengan besar Urabe, dengan ekspresi marahnya. Dan dengan sigap menarik Urabe. Urabe berkata 「Apa maksudnya ini」 kemudian dia melepaskan tangan Asakura dari lengannya.
[Bekerjalah dengan benar. Pikirkan akibatnya nanti. Apa kau mengerti? berbicara sembarangan tentang Tachi di tempat itu dan menyeret pemain ke daerah tersembunyi, apa yang ingin kau lakukan? Tidak hanya kau yang bertanggung jawab di sini, kau juga menggiringnya keruang bos monster juga, iya kan. 」
Apa sih yang kau katakan? itu terlihat jelas di ekspresi wajah Urabe dan kemudian mengangguk sambil menyadari kalau dia mmahami sesuatu itu. Kemudian, ia membuat wajah dengan senyum menyeringai. Asakura yang melihatnya hanya dapat meringis.
「Mencampur sedikit hiburan dalam pekerjaan yang membosankan ini tidak akan mendapat hukumankan? dari dulu aku menyukai sebuah novel dengan tokoh utama yang tak tertandingi namun ditinggalkan oleh semua orang dan diejek karna senjatanya yang lemah ini adalah novel dengan genre yang hebat. Aku membaca novel seperti itu dan juga sudah menulis satu novel seperti itu. Itu sebabnya aku berkata jika Tachi adalah senjata terburuk di antara senjata. Bukankah orang itu juga sudah tau itu? Bukankah ini tidak masalah jika aku mengatakan sesuatu yang tidak ada di naskah ?. 」
「Aku tidak mengerti itu. Ini tidak masuk akal ....... kamu ini sudah bukan anak kecil ...... Jika begini, seperti apa yang sudah tertulis dalam walkthrough WIKI untuk Tachi menjadi senjata yang gagal,apakah tidak masalah mempostingnya di papan buletin dan mengatakan jika pemain yang menggunakan Tachi adalah pemain yang sangat lemah. ...... Sebagian besar pemain bingung dan percaya tapi pasti ada beberapa orang yang merasa kalau itu adalah sebuah kejanggalan. Terserah apa katamu. Kau telah melakukan hal yang baik dan buruk bersamaan. 」
「Kau ini benar-benar tidak paham. Ini tidak akan berpengaruh, dan juga apa yang ingin aku lihat adalah situasi di mana seorang protagonis dikucilkan dan tidak bisa melakukan apapun selain bermain sebagai 'solo player' kemudian kembali dan mengejutkan semua orang !. pengguna Tachi yang lain sudah mati, bunuh diri, karna ditolak bergabung dengan party tapi, orang ini saat ini tetap melangkah maju seperti yang ku harapkan. Itulah sebabnya jangan menggangguku karena aku yang mengambil semua tanggung jawab ini jika terjadi sesuatu, Wakil Admin Asakura Ayaka-san. 」
「Hanya karena dia pemain yang bernama Akatsuki ....... ...... Untuk sementara waktu, jangan merusak keseimbangan permainan terlalu banyak. Administrator Urabe Kensei-san 」
Setelah itu Asakura memegang kepalanya seolah dia sedang sakit kepala, kemudian ia sekali lagi melihat layar dan mulai mengetik lagi.
「Ya, ya」
Urabe dengan cuek menjawabnya dan kembali melihat layar didepannya. Dalam layar berbentuk persegi ini, Akatsuki bergerak melewati sesuatu seperti gerbang yang bersinar berwarna hijau zamrud dan menghilang dari "Hutan Berdarah".
「Hee ... jadi tujuannya kesana ?. 」
Wajah Urabe sekali lagi tersenyum.